Tuesday, December 26, 2017

Punya Anak Buah yang Pemalas? Tenang, Begini Cara Mengatasinya!


Salah satu hal yang paling penting dalam sebuah perusahaan adalah tenaga kerja, karyawan. Punya Anak Buah yang Pemalas? Tenang, Begini Cara Mengatasinya!

Perlu diakui, tanpa karyawan yang hebat, anda selaku pengusaha juga akan kualahan dalam menjalankan usaha dan bisnis. Karyawan merupakan salah satu senjata anda dalam menjalankan perusahaan.

Naluri dan harapan sebagai atasan, tentu anda menginginkan karyawan atau bawahan yang dapat diandalkan, dipercaya, patuh, dan taat dengan perintah. Namun nyatanya tidak segampang itu harapan dapat terwujud, akan ada saatnya di mana karyawan tidak berkinerja seperti harapan, sering malas-malasan, bandel, dan bahkan sering sulit diatur.


Saat kondisi seperti ini terjadi, anda sudah gagal dalam menjalankan “Tata kelola SDM yang baik”, namun jangan kuatir karena kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Awalnya mungkin seorang karyawan berperilaku dan bekerja seperti yang anda harapkan, namun seiring berjalannya waktu dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, perilaku dan kinerjanya dapat berubah menjadi malapetaka bagi anda.

Nah, untuk mengatasi masalah tersebut, anda dapat menerapkan beberapa cara berikut ini:

1. Identifikasi Masalah


Langkah pertama, ketika anda sudah mulai tahu dan menyadari bahwa karyawan anda bekerja malas-malasan, bandel, serta sulit diatur, maka anda perlu untuk mengidentifikasi masalah yang menjadi penyebab kenapa karyawan berkinerja seperti itu. Dengan melakukan hal ini, setidaknya anda tahu kunci permasalahannya, dengan begitu anda dapat menyusun strategi untuk mengatasinya.

2. Budaya dan Standar Kerja

Budaya perusahaan yang terbangun akan sangat mempengaruhi bagaimana seorang karyawan berperilaku dalam bekerja. Budaya perusahaan merupakan sesuatu yang khas dari perusahaan, nilai-nilai, norma, serta kebiasaan yang sering dilakukan di dalam perusahaan itu sendiri. Dengan budaya perusahaan yang baik, semua orang yang ada dalam perusahaan itu juga akan terpengaruh secara positif, begitu juga sebaliknya.

3. Karakter dan Teladan


Karakter yang baik akan berdampak baik bagi karyawan anda, seperti halnya anda mengidolakan seseorang karena karakternya. Berperan sebagai atasan dengan karakter yang baik, akan lebih mudah dalam membimbing bawahannya. Daripada membangun karakter yang emosional, suka marah-marah, dan terkesan resek, lebih baik membangun karakter yang menyenangkan, menenangkan hati, berwibawa, lembut, namun tegas. Dengan begitu karyawan akan lebih mudah, senang, dan iklas dalam mematuhi perintah anda.


4. Sanksi dan Bonus

Cara mengatasi karyawan yang malas dan sulit diatur selanjutnya adalah dengan menerapkan peraturan berupa sanksi dan bonus. Dengan menerapkan peraturan ini bukan berarti anda kejam atau berpikiran bahwa karyawan anda materialitas, namun penerapan peraturan ini akan sangat berdampak positif bagi perusahaan anda. Dengan adanya sanksi, maka karyawan yang malas, bandel, dan sulit diatur dapat dikendalikan dengan hukuman, dengan begitu karyawan akan mengerti konsekuensi apa yang akan mereka dapatkan jika tidak bekerja sesuai yang anda harapkan.

5. Aamati dan Evaluasi

Setelah segala upaya di atas sudah anda lakukan, maka anda perlu untuk mengamati bagaimana hasil dari upaya tersebut, bekerjakah atau tidak? Jika bekerja, maka berhasillah anda. jika tidak bekerja, anda perlu mengevaluasi kenapa hal tersebut tidak bekerja, bisa jadi sifat dasar dari karyawan tersebut memang buruk. Jika sudah demikian, maka anda perlu untuk memanggil kembali karyawan tersebut ke ruangan anda, sekali lagi bicarakanlah secara baik-baik seperti yang sudah dijelaskan pada point pertama di atas. Jika sekali lagi hal tersebut tidak berhasil, maka anda perlu untuk mengeluarkan SP (Surat peringatan) kepada karyawan tersebut, begitu seterusnya.

Share on Google Plus

About Ant 365

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Post a Comment