Sunday, January 14, 2018

Nanti Juga Kena Karma! Haruskah Percaya dengan Karma?


Orang yang berbuat baik tentu ada akan ada balasannya, begitupun sebaliknya. Nanti Juga Kena Karma! Haruskah Percaya dengan Karma?

Tidak ada satu hal pun yang kita lakukan yang tidak ada timbal baliknya. Tindakan, perilaku, dan sikapmu di masa lalu adalah penentu nasibmu saat ini. Yang menyakiti pasti pernah disakiti, yang meninggalkan pasti pernah ditinggalkan. Orang-orang sering menyebut hal ini sebagai karma.

Terkait dengan perilaku seseorang di masa lalu, karma seringkali dikaitkan dengan perbuatan seperti amarah, kesedihan, juga kekecewaan. Misalnya, putus cinta karena pasangan Anda ternyata berselingkuh di belakang Anda. Perasaan sedih, marah dan kecewa tentu saja bercampur menjadi satu.


Dan pada akhirnya, rasa ingin membalas pun muncul dalam diri. Terlebih ketika Anda mengetahui bahwa pendampingnya saat ini lebih baik dari Anda. Luapan emosi semakin menjadi-jadi dan yang lebih berbahaya adalah ketika seseorang menyakiti, Anda justru membalasnya kepada orang lain yang jelas-jelas tidak pernah menyakiti Anda.

Karma Tak Selalu Buruk

Satu hal yang dirasa aneh ketika Anda tahu bahwa dia putus cinta karena diduakan, Anda akan berkata bahwa itu adalah karmanya. Itu adalah balasan dari apa yang telah ia lakukan kepada Anda sebelumnya. Dan itulah yang akhirnya menjadikan karma sebagai salah satu hal yang terdengar sangat buruk. Padahal, karma tidaklah seburuk itu. Pandangan negatiflah yang membuat spekulasi bahwa karma itu buruk.


Jika Anda dapat berpikir positif, karma bukanlah suatu hal yang buruk. Karma hanya ingin membuat Anda tahu bagaimana rasanya sakit, terjatuh, ditinggalkan, dan bagaimana rasanya dikecewakan. Setelah Anda tahu, tentunya Anda berharap agar Anda tidak lagi menyakiti orang lain.

Karma Bisa Datang Kapan pun

Karma bisa menghampiri Anda di mana pun dan kapan pun. Karma bukanlah sebuah keyakinan, melainkan suatu hal yang selalu berkaitan dengan hidup manusia. Karma adalah sesuatu yang tidak terlihat, namun terasa dan merupakan hukum yang berdasar kepada sebab dan akibat. Apa yang Anda tanam, itulah yang Anda tuai.

Jika Anda menanam kebaikan, maka kebaikanlah yang akan didapatkan. Begitupun sebaliknya, jika Anda menanan keburukan, maka keburukanlah yang akan menimpa Anda.

Jadi, haruskah percaya karma?

Share on Google Plus

About Ant 365

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Post a Comment