Sukses memang jadi impian semua orang. Bisakah mencapai sukses via ‘ritual’ sepele yang tidak kita sadari?
Siapa sangka kalau masa kecil pendiri dan pemilik Amazon, Jeff Bezos, dihabiskan dengan memperbaiki kincir angin dan mereparasi benda-benda milik kakek-neneknya di Texas?
Menariknya, meski terlihat tak punya tujuan jelas kalau ‘ritualnya’ itu tak jelas ujungnya, justru Bezos melihat kelebihan ritualnya tersebut sebagai pembelajaran bereksperimen!
#1 MASUK dan ALAMI PENGALAMAN BARU yang UNIK
Para pemimpin yang suka menemukan hal-hal baru biasanya mengalami banyak pengalaman baru sebagai cara belajar yang interaktif. Siapa sangka kalau pengalaman Bezos berkutat dengan traktor milik kakeknya di ladang bisa jadi dasar pemikirannya ke depan?Persis dengan Steve Jobs yang tak mengira kalau kelas kaligrafi yang diambilnya bisa jadi inspirasi tipografi dalam komputer Apple!
#2 RANCANG ULANG PRODUK, PROSES dan IDE-IDE
Pada 1994, Bezos mengerti pertumbuhan internet naik 2,300 persen pertahunnya. Tapi daripada berkutat dengan angka statistik, Bezos malah medekonstruksi proses bisnis tradisional mendistribusikan alias menjual buku via cara yang tak lazim.Toko Buku Terbesar di dunia pun lahir!
Intinya, eksplor segala sesuatu karena dalam prosesnya pasti akan muncul ide-ide baru untuk membuat segala sesuatunya berjalan lancar.
#3 FOKUS PADA PROSES, BUKAN PADA KEGAGALAN
Bereksperimen jadi cara hebat mengubah ide ke dalam realita. Itu mekanisme dengan insight-insight baru yang bisa membawa masuk ke banyak market baru.Pas Amazon jadi toko buku profitable, Bezos ambil risiko dengan membangun banyak gudang di berbagai tempat – keputusan ini jelas menjatuhkan harga stok, tapi justru menolong perusahaan jadi toko online diskon paling terdepan!
0 comments:
Post a Comment