Timnas Indonesia mengukir kemenangan atas Mauritius dalam laga persahabatan internasional, Selasa (11/9/2018) di Stadion Wibawamukti, Cikarang. Sukses ini dibukukan Indonesia berkat gol tunggal yang dicetak Evan Dimas Darmono.
Pengamat sepak bola asal Jatim, Rudy Keeltjes, memberikan pendapatnya soal pertandingan ini. Menurut dia, keberhasilan Indonesia berkat kinerja seluruh pemain sepanjang laga, walaupun mereka susah payah mencetak gol.
“Kombinasi pemain senior dan junior di timnas berjalan baik. Mereka saling menutupi,” ujar eks penasihat teknik Timnas Indonesia U-19 era Indra Sjafri pertama.
Mantan bintang NIAC Mitra dan Timnas Indonesia era 80-an ini menilai, kinerja pemain senior pada pertandingan ini membuat Indonesia mampu mengatur ritme permainan.
“Meski tak mencetak gol, Boaz Solossa dan Bayu Pradana memiliki peran penting di pertandingan ini. Boaz mampu menarik perhatian pemain belakang Mauritius, sehingga pemain lainnya bisa lepas dari pantauan. Sementara Bayu yang berperan sebagai gelandang jangkar lebih berfungsi sebagai pengatur permainan dan pembagi bola,” ujar Rudy.
Bayu juga mampu menutupi kekurangan Evan Dimas dalam segi postur jika terjadi duel bola atas di sisi tengah lapangan. Sehingga lini tengah Indonesia kukuh pada pertandingan ini.
Dua pemain senior lainnya, Rizky Rizaldi Pora dan Fachrudin Aryanto juga tampil apik. Menurut Rudy, keduanya bekerja secara maksimal. Hal itu bisa dilihat dari keberhasilan beberapa aksi Fachrudin mematahkan serangan Mauritius.
Rizky dan Fachrudin memang memiliki pengalaman di Timnas Indonesia, khususnya pada Piala AFF 2016. Pada ajang itu, Indonesia yang baru lepas dari sanksi FIFA memberikan kejutan dengan menjadi runner-up.
Kolaborasi Junior-Senior
Rizky
Rizaldi Pora juga mendapat penilaian apik dari Rudy. Kendati tak
terlalu menonjol seperti penampilan-penampilannya bersama tim
Garuda sebelumnya, kerja sama Rizky dengan pemain lain berjalan baik.
“Rizky bermain dewasa. Dia tidak memaksakan diri dan memilih mengumpan ke rekannya yang lebih bebas,” terang Rudy.
Sedangkan untuk kinerja pemain muda, dari analisis pelatih tim Pra-PON Jatim ini cukup bagus. Setidaknya, hampir semua pemain junior mampu menjalankan perannya masing-masing dengan baik.
Namun, Rudy memilih tiga pemain muda yang bermain apik di pertandingan ini. Ia menyebut nama Awan Setho, Hansamu Yama, dan Evan Dimas adalah nama-nama pemain muda yang paling bersinar pada pertandingan ini.
“Awan melakukan aksi penyelamatan berulang kali, Hansamu bermain cukup rapi dan disiplin dalam menghalau serangan Mauritius, dan Evan mencetak gol penting bagi Timnas Indonesia. Kejelian Evan dengan masuk dari belakang membuat dirinya layak menjadi bintang di pertandingan ini,” sebut Rudy.
“Rizky bermain dewasa. Dia tidak memaksakan diri dan memilih mengumpan ke rekannya yang lebih bebas,” terang Rudy.
Sedangkan untuk kinerja pemain muda, dari analisis pelatih tim Pra-PON Jatim ini cukup bagus. Setidaknya, hampir semua pemain junior mampu menjalankan perannya masing-masing dengan baik.
Namun, Rudy memilih tiga pemain muda yang bermain apik di pertandingan ini. Ia menyebut nama Awan Setho, Hansamu Yama, dan Evan Dimas adalah nama-nama pemain muda yang paling bersinar pada pertandingan ini.
“Awan melakukan aksi penyelamatan berulang kali, Hansamu bermain cukup rapi dan disiplin dalam menghalau serangan Mauritius, dan Evan mencetak gol penting bagi Timnas Indonesia. Kejelian Evan dengan masuk dari belakang membuat dirinya layak menjadi bintang di pertandingan ini,” sebut Rudy.
0 comments:
Post a Comment