Thursday, September 13, 2018

Merayakan Festival Penis, Ini Sejarah Negara Jepang



berikut ini sejarah dari festival penis di Jepang

Setiap hari minggu awal bulan April, banyak orang di Jepang yang memenuhi jalan raya Kota Kawasaki. Mereka merayakan Kanamara Matsuri atau dalam bahasa Indonesianya sebagai hari alat kelamin pria.

Kanamara Matsuri, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “Festival of the Steel Phallus” alias “Festival Lingga Baja”, merupakan perayaan tahunan yang rutin digelar di Kuil Kanayama, tempat sembahyang umat Shinto di Kawasaki, Jepang.




Orang-orang yang datang ke festival unik itu tak hanya berasal dari lokal, tapi juga mancanegara. Mereka menikmati makanan dan berburu suvenir berbentuk serba penis dengan aneka warna.

Selain itu, wisatawan juga menyaksikan tiga patung penis raksasa yang diarak keliling kota. Ada penis baja berwarna hitam, penis kayu berwarna cokelat, dan penis berwarna merah muda cerah yang dikenal sebagai “Elizabeth”.

Bahkan, wanita muda dan tua tak segan memborong pernak-pernik berbentuk penis untuk dijadikan koleksi pribadinya. Ada pula yang terlihat sangat menikmati permen, cokelat, dan lolipop bertema alat vital pria.




Kanamara Matsuri diadakan sebagai bentuk penghormatan terhadap alat kelamin dan kesuburan pria. Di samping itu, festival ini juga merupakan cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan penyakit menular seksual.

Kanamara Matsuri adalah perayaan yang sangat melekat dengan Shinto, agama tradisional di Jepang. Selama bertahun-tahun, festival ini menjadi atraksi populer bagi para turis dan digunakan sebagai media pengumpul uang untuk penelitian HIV.

Menurut beberapa sumber, Kanayamahiko dan Kanayamahime pada mulanya adalah Dewa Penambang dan Pandai Besi.

Tetapi karena mitos ini melibatkan Izanami, mereka yang mencari bantuan karena terserang penyakit kelamin, bersinggungan dengan masalah kesuburan, ingin persalinannya lancar, dan perkawinan yang bahagia, mulai berdoa dan memohon kepada kedua dewa tersebut.

Mitos lain mengisahkan tentang setan bergigi yang menghuni vagina seorang wanita, menurut South China Morning Post. Setan tersebut bersemayam di alat vital wanita ini karena dia menolak saran si setan untuk menikahi pria pilihannya dan memutuskan untuk menikah dengan lelaki lain.

Murka, setan bergigi itu menggigit penis suaminya sebanyak dua kali, ketika keduanya melangsungkan malam pertama sebagai pengantin baru. Akhirnya, wanita tersebut pergi ke seorang pandai besi yang dengan ajaib mengubah penis sang suami menjadi baja.

Ketika mereka melakukan hubungan intim, setan itu kembali menggigit penis si suami, namun terkejut karena mendapati penisnya berubah bentuk.

Gigi iblis itu pun tanggal semua dan kekuatannya hilang seketika. Ia lalu keluar dari vagina perempuan tersebut dan pergi meninggalkannya, sehingga kedua pasangan ini hidup normal dan bahagia. 

Share on Google Plus

About Ant 365

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Post a Comment