Timnas Indonesia U-19 akan bertemu lawan berat pada babak perempat final Piala AFC U-19 2018. Di fase gugur, Garuda Nusantara ditunggu sang juara bertahan, Timnas U-19 Jepang.
Timnas Jepang punya reputasi yang menjanjikan di pentas Piala AFC U-19 2018. Bestatus sebagai juara bertahan, Samurai Biru muda menjadi tim pertama yang memastikan tiket menuju babak perempat final saat masih menyisakan satu pertandingan lagi di Grup B.
Meski demikian, Jepang tidak mengendurkan permainannya di pertandingan terakhir. Pasukan Masanaga Kageyama tetap melibas Irak 5-0 di Pakansari, Bogor, 25 Oktober 2018.
Dengan hasil ini, Jepang pun semakin mantap menghadapi Timnas Indonesia U-19 di babak 8 besar. Kedua tim dijadwalkan bertemu di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (28/10/2018).
Bertemu juara bertahan tentu bukan pekerjaan mudah bagi Timnas Indonesia U-19. Apalagi, Garuda Nusantara sudah pernah meraskan ketangguhan Timnas U-19 Jepang, Maret lalu.
Saat itu, kedua tim sempat beruji coba di SUGBK, Jakarta. Dalam duel ini, Timnas Indonesia U-19 yang masih ditangani oleh Bima Sakti dipaksa menyerah dengan skor telak, 1-4.
Meski berada di atas angin, Timnas Jepang U-19 bukan tim yang mustahil dikalahkan. Takefusa Kubo dan kawan-kawan masih memiliki celah yang bisa dimanfaatkan Timnas Indonesia U-19. Apa saja? Simak ulasannya pada halaman selanjutnya.
Belum Akrab dengan GBK
Setelah melumat Irak 5-0, Timnas U19 Jepang segera fokus menghadapi
babak 8 besar. Pelatih Masanaga Kageyama usai pertandingan seperti
dilansir situs resmi AFC mengaku langsung mengalihkan perhatiannya
terhadap cara menghadapi pasukan Indra Sjafri.
Di mata Masanaga, Timnas Indonesia U-19 tergolong tangguh. Kageyama mengacu pada permainan Garuda Nusantara saat bertemu Qatar di babak penyisihan grup A. Pada laga ini, Timnas Indonesia U-19 mampu bangkit di babak kedua meski sudah tertinggal 1-5.
Meski akhirnya kalah, tiga gol dari Todd Rivaldo membuat skor akhir menjadi 4-5.
Namun bukan itu saja yang membuat khawatir Kageyama. Menurut pelatih berusia 51 tahun itu, keuntungan Timnas Indonesia U-19 lainnya adalah lokasi pertandingan.
"Mereka juga punya keuntungan lain, yakni stadion," ujarnya.
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), yang menjadi arena duel melawan timnas Indonesia U-19 memang tidak familiar dengan Jepang. Sebab selama babak penyisihan grup Piala AFC U19 berlangsung, Timnas U-19 Jepang selalu bermain di Pakansari, Bogor.
Sebaliknya, Timnas Indonesia U-19 sudah sejak pertandingan pertama bermain di SUGBK.
Di mata Masanaga, Timnas Indonesia U-19 tergolong tangguh. Kageyama mengacu pada permainan Garuda Nusantara saat bertemu Qatar di babak penyisihan grup A. Pada laga ini, Timnas Indonesia U-19 mampu bangkit di babak kedua meski sudah tertinggal 1-5.
Meski akhirnya kalah, tiga gol dari Todd Rivaldo membuat skor akhir menjadi 4-5.
Namun bukan itu saja yang membuat khawatir Kageyama. Menurut pelatih berusia 51 tahun itu, keuntungan Timnas Indonesia U-19 lainnya adalah lokasi pertandingan.
"Mereka juga punya keuntungan lain, yakni stadion," ujarnya.
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), yang menjadi arena duel melawan timnas Indonesia U-19 memang tidak familiar dengan Jepang. Sebab selama babak penyisihan grup Piala AFC U19 berlangsung, Timnas U-19 Jepang selalu bermain di Pakansari, Bogor.
Sebaliknya, Timnas Indonesia U-19 sudah sejak pertandingan pertama bermain di SUGBK.
Rentan Grogi
Timnas
Jepang selama ini dikenal memiliki pendukung setia. Namun jumlah
yang hadir mendukung Samurai Biru muda tentu tidak sebanding dengan
Timnas Indonesia U-19.
Sejumlah suporter Samurai Biru sempat terlihat di tribune penonton selama babak penyisihan grup di Pakansari, Bogor. Namun secara keseluruhan, selama fase grup Timnas Jepang U-19 kerap bermain dengan suasana stadion yang terbilang lengang.
Artinya, para pemain Jepang belum terbiasa dengan tekanan dari penonton. Karena itu, atmosfer pertandingan yang bakal didominasi oleh pendukung Garuda Nusantara tentu menjadi tantangan tersendiri bagi timnas U-19 Jepang di babak delapan besar nanti.
Sejumlah suporter Samurai Biru sempat terlihat di tribune penonton selama babak penyisihan grup di Pakansari, Bogor. Namun secara keseluruhan, selama fase grup Timnas Jepang U-19 kerap bermain dengan suasana stadion yang terbilang lengang.
Artinya, para pemain Jepang belum terbiasa dengan tekanan dari penonton. Karena itu, atmosfer pertandingan yang bakal didominasi oleh pendukung Garuda Nusantara tentu menjadi tantangan tersendiri bagi timnas U-19 Jepang di babak delapan besar nanti.
Belum Sempurna
Hasil
akhir bukanlah orientasi utama bagi Timnas U19 Jepang. Pelatih Masanaga
Kageyama lebih fokus terhadap perkembangan pasukannya sebagai sebuah
tim. Hal ini sempat dilontarkan oleh Kageyama usai memastikan tempat di
babak 8 besar Piala AFC U-19.
"Senang sekali bisa menang lagi, tapi jujur saya belum merasa tim ini sempurna dan masih ada banyak yang perlu diperbaiki untuk mencapai itu," katan Kageyama.
"Meski demikian, saya semakin lama kami bermain di turnamen ini semakin mudah bagi kami untuk mengembangkan jalan yang kami inginkan. Saya tidak katakan hasil tidak penting, tapi apa yang benar-benar krusial adalah bagaimana kami semakin solid, dan bagaimana kami berkembang sebagai sebuah tim," ujar Kageyama menambahkan.
"Senang sekali bisa menang lagi, tapi jujur saya belum merasa tim ini sempurna dan masih ada banyak yang perlu diperbaiki untuk mencapai itu," katan Kageyama.
"Meski demikian, saya semakin lama kami bermain di turnamen ini semakin mudah bagi kami untuk mengembangkan jalan yang kami inginkan. Saya tidak katakan hasil tidak penting, tapi apa yang benar-benar krusial adalah bagaimana kami semakin solid, dan bagaimana kami berkembang sebagai sebuah tim," ujar Kageyama menambahkan.
0 comments:
Post a Comment