Keren-keren lho!
Tentara Nasional Indonesia (TNI) terdiri atas tiga matra, yakni
darat, laut, dan udara. Setiap matra memiliki tugas dan tanggung jawab
khusus dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk memudahkan tugas tersebut, setiap matra dibagi lagi ke dalam
detasemen dan satuan.
Beberapa pasukan khusus tersebut cukup
disegani oleh militer negara-negara lain. Apa saja? Berikut IDN Times
rangkum 6 pasukan khusus yang dimiliki oleh TNI.
1. Kopassus
Kopassus
adalah akronim dari Komando Pasukan Khusus yang secara struktur berada
di bawah komando TNI Angkatan Darat. Dikutip dari kopassus.mil.id, Kopassus
dipelopori oleh Letkol Slamet Riyadi pada masa awal kemerdekaan dengan
tujuan untuk menciptakan satuan pemukul yang dapat digerakkan secara
cepat dan tepat.
Komandan pertama "pasukan baret merah" ini adalah Mochammad Idjon Djanbi.
2. Kopaska
Kopaska
adalah kepanjangan dari Komando Pasukan Katak yang berada di bawah TNI
Angkatan Laut. Pasukan ini dibagi ke dalam dua grup yaitu grup armada
timur dan grup armada barat. Seperti namanya, prajurit Kopaska harus
memiliki kualifikasi untuk melakukan tugas baik di darat dan di laut.
Tugas-tugas Kopaska antara lain adalah sabotase, operasi khusus, underwater demolition, dan special boat units. Kabarnya, perbandingan kekutaan satu orang pasukan Kopaska sama dengan 24 pasukan reguler.
3. Paskhas
Seperti
dua pasukan sebelumnya, Paskhas juga bagian dari TNI Angkatan Udara.
Nama Paskhas diambil dari akronim pasukan khas. Dilansir dari paskhas.mil.id, sejarah
berdirinya Paskhas tidak dapat dilepaskan dari Operasi Dwikora tahun
1960an yang kemudian melihat perlunya dibentuk sebuah pasukan khusus
spesialis serangan udara.
Tugas utama Paskhas antara lain adalah,
melaksanakan operasi perebutan pengendalian pangkalan udara (OP3U),
operasi pertahanan udara, operasi pengamanan alusista strategis, operasi
khusus penanggulangan bajak udara serta operasi tempur lainnya.
4. Sat 81/Gultor
Sat 81/Gultor atau yang lebih dikenal dengan Satgultor 81 adalah
akronim dari Satuan Penanggulangan Terorisme. Satuan ini berdiri sejak
1982 dengan komandan pertama Mayor. Inf. Luhut Binsar Pandjaitan. Sesuai
namanya, satuan ini memiliki tugas utama untuk menanggulangi kegiatan
terorisme yang mengancam negara. Motto dari satuan ini adalah "tidak
diketahui, tidak terdengar, dan tidak terlihat".
5. Yontaifib
Yontaifib
adalah akronim dari Batalyon Peingintaian dan Amfibi. Pasukan ini
bagian dari Korps Marinir Angkatan Laut Republik Indonesia. Yontaifib
memiliki tugas yaitu pokok melakukan pembinaan, melakukan pengintaian,
serta operasi pendaratan amfibi.
Salah satu keunikan Yontaifib
adalah proses perekrutan yang mengharuskan anggotanya untuk berenang
dalam kondisi tangan dan kaki terikat sejauh 3 kilometer. Tujuannya
adalah sebagai antisipasi jika suatu harus melepaskan diri dari tawanan
musuh.
6. Denjaka
Pasukan
elit berikutnya adalah Denjaka atau akronim dari Detesemen Jala
Mengkara. Pasukan ini merupakan pasukan gabungan dari Kopaska dan
Yontaifib Marinir AL. Denjaka memiliki tugas utama melakukan pengamanan
dan penyergapan di laut.
Salah satu prestasi dari pasukan elit
ini adalah ketika berhasil membebaskan awak kapal MV Sinar Kudus yang
disandera oleh perompak Somalia pada tahun 2014.
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
0 comments:
Post a Comment