Penggemar Pro Evolution Soccer (PES) dan FIFA bisa merasakan sensasi baru pada produk teranyar duo nomor electronic sports (E-Sports) tersebut. Perdebatan menjadi bagian paling menarik, karena ekspektasi dan realisasi tak selalu sama.
PES dan FIFA menjadi bahan diskusi yang tak kunjung selesai, apalagi duo tersebut sudah menemani para penikmat sepak bola selama lebih dari satu dekade.
Beragam inovasi sudah terlihat guna membuktikan siapa yang terbaik. Pada edisi tahun ini saja, PES dan FIFA sudah menciptakan sejumlah peningkatan dalam permainan.
PES hadir dengan teknologi grafis mentereng sedangkan FIFA berfokus kepada pembaruan hal taktis. Satu hal yang tidak pernah lepas dari perdebatan adalah mengenai kemiripan wajah dengan sang pemain.
Para pemain baik PES atau FIFA mempunyai penilaian sendiri tentang wajah pemainnya yang mendekati kenyataan di masing-masing game. PES diperkuat dengan teknologi bernama FOX Engine.
Selain PES, FOX Engine juga membesut game terkenal lainnya, Metal Gear Solid. Sementara itu, FIFA 19 mempunyai Frostbite. Frostbite Engine menggantikan Ignite, engine FIFA sebelumnya pada 2016.
PES Realistis
Perusahaan
pengembang PES, Konami, telah menjalin kerja sama dengan FOX Engine
sejak 2013.
FOX Engine dipercaya untuk memindai wajah pemain-pemain menyerupai pemain aslinya pada game PES. Hasilnya, banyak kalangan mengapresiasi kinerja FOX Engine.
PES 2019 juga ditambah dengan teknologi grafis bernama Enlighten. Berkat teknologi tersebut, pencahayaan dalam game dapat berubah berdasarkan waktu.
FOX Engine dipercaya untuk memindai wajah pemain-pemain menyerupai pemain aslinya pada game PES. Hasilnya, banyak kalangan mengapresiasi kinerja FOX Engine.
PES 2019 juga ditambah dengan teknologi grafis bernama Enlighten. Berkat teknologi tersebut, pencahayaan dalam game dapat berubah berdasarkan waktu.
FIFA Lebih Ekspresif
Soal
ekspresi pemain, FIFA 19 unggul atas pesaingnya, PES 2019. Frostbite
Engine cukup detail memperlihatkan ekspresi pemain, baik ketika berduel
dengan pemain lain, selebrasi setelah mencetak gol atau seorang kiper
yang berhasil menggagalkan peluang lawan.
Lisensi klub yang lebih banyak juga membantu FIFA memindai wajah pemain aslinya. Hal yang hanya bisa dilakukan PES terhadap klub-klub yang bekerja sama dengan mereka, seperti Barcelona, Liverpool atau Arsenal. Meski mendekati realitas, variasi ekspresi wajah dari PES 2019 masih tergolong minim ketimbang FIFA 19.
Lisensi klub yang lebih banyak juga membantu FIFA memindai wajah pemain aslinya. Hal yang hanya bisa dilakukan PES terhadap klub-klub yang bekerja sama dengan mereka, seperti Barcelona, Liverpool atau Arsenal. Meski mendekati realitas, variasi ekspresi wajah dari PES 2019 masih tergolong minim ketimbang FIFA 19.
0 comments:
Post a Comment