Korea Utara Buka Suara Atas Keputusan Trump Memindahkan Ibu Kota Israel!
Pihak Korea Utara menyebut Donald Trump sebagai “Orang tua pikun yang terkena penyakit mental” (lagi) dan tidak setuju terhadap keputusan Trump atas Yerusalem.
Negara komunis yang sangat tertutup dari dunia luar, Korea Utara, akhirnya membuka suara atas keputusan Donald Trump yang memindahkan ibu kota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, tanah suci umat Yahudi dan Kristiani. Korea Utara mempublikasikan sebuah pernyataan tentang Donald Trump sebagai orang tua yang pikun pada hari Sabtu (9/12), di media pemberitaan milik negaranya.
Beberapa bulan terakhir, Trump dan pemimpin Korea utara, Kim Jong Un, saling melemparkan ancaman perang dan ejekan – ejekan yang bersifat pribadi, yang berujung pada ketegangan pecahnya Perang Dunia ke III akibat Korea Utara yang menyatakan ingin meluncurkan serangan misil dan nuklir ke Amerika Serikat.
Saat ini, negara yang hanya bisa diakses terbatas Korea Utara memiliki suara dan pandangan yang sama dengan negara – negara di dunia mengecam keputusan presiden Donald Trump tentang Yerusalem, bahkan dalam menyatakan keputusan ini sebagai “tindakan sembrono dan jahat.”
“Mengingat fakta bahwa orang tua pikun yang memiliki permasalahan mental, yang secara terbuka menghancurkan sebuah negara berdaulat di PBB, tindakan ini tidaklah mengejutkan,” ujar seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara melalui KCNA News Agency yang dimiliki oleh pemerintah.
“Akan tetapi keputusan ini menunjukan pada seluruh dunia siapa yang sesungguhnya merusak perdamaian dan keamanan dunia, sampah masyarakat dan penipu dalam komunitas internasional,” tambahnya.
Keputusan Trump meresmikan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan merelokasi kantor kedutaan Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem mengundang kemarahan dari berbagai lapisan masyarakat, bahkan mengundang perhatian dan pernyataan tidak setuju dari sekutu Amerika Serikat sendiri.
Trump sebelumnya memperingatkan Pyong Yang, menyatakan pada Majelis Umum PBB bahwa Amerika Serikat mampu ‘membumi hanguskan Korae Utara” jika dianggap harus mempertahankan diri atau sekutunya (Amerika Serikat).
Dalam pidato yang sama, Donald Trump menjuluki Kim Jong Un sebagai ‘Rocket Man’, dimana Korea Utara telah melakukan uji coba senjata misil yang mampu mencapai hampir semua bagian daratan utama dari Amerika Serikat. Beberapa hari seusai pidato Trump, Kim Jong Un menyampaikan sebuah pernyataan pribadi, menyebut Donald Trump sebagai ‘dotard,’ sebuah istilah lain untuk orang tua yang lemah dan pikun.
0 comments:
Post a Comment