Wednesday, December 27, 2017

Waduh, Para Wanita di Korea Utara Harus Mematuhi 4 Peraturan Nyeleneh Ini!


Apabila ingin tinggal di Korea Utara, kamu harus tunduk pada peraturan yang dibuat, walaupun seaneh apapun peraturan tersebut!


Negara yang dipimpin oleh diktator bernama Kim Jong Un ini memang dikenal memiliki berbagai peraturan aneh dan terkadang tak masuk akal. Seringkali masyarakat di Korea Utara didesak untuk Aturan-aturan  dari pemimpin mereka itu. Karena itu para wanita di Korut tidaklah seglamor di negara serumpunnya, Korsel. Mereka juga harus patuh pada peraturan aneh khusus kaumnya itu. Apa saja ya peraturannya?


1. Tidak Boleh Naik Sepeda

Kim Jong Il menerapkan aturan melarang wanita bersepeda karena putri salah satu pejabat tingginya meninggal karena kecelakaan sepeda di Pyongyang. Bila ada yang melanggar, maka akan dikenakan denda sebesar 5 ribu won.
Tak cuma melarang perempuan mengendarai sepeda tapi juga membonceng dan kmenempatkan bawaan di belakang sepeda. Dengan dilarangnya penggunaan sepeda ini, perempuan harus berjalan ke mana-mana untuk memenuhi semua kebutuhannya

2. Wajib ikut Militer

Di Korut, laki-laki dan wanita yang berusia antara 18-19 tahun harus melalui wajib militer. Dahulu tentara laki-laki banyak mati kelaparan saat Korut didera wabah kelaparan tahun 1990-an. Nah, wanita pun masuk menggantikannya. Korut juga membuat lagu propaganda untuk menarik perempuan masuk militer. Artikel yang diterbitkan di World Tribune pada 2007 mencatat representasi perempuan di AD Korut lebih dari 10 persen.

3. Gaya Rambut

Di negara yang terkenal dengan nuklirnya ini, kaum wanita tak bisa mengekspresikan dirinya dengan tampilan rambut aneka gaya dan warna sesuka hati. Karena pemerintah sudah menetapkan model rambut resmi untuk para wanita. Dan itu cuma 18 model rambut. Bahkan untuk memata-matai wanita yang ‘memberontak’ dari 18 model rambut itu, ada acara TV disana yang akan mempermalukannya seperti yang dilansir Daily Mail.

4. Tulang punggung Keluarga

Seperti yang dilaporkan Radio berita NPR, seorang wanita harus menjadi tulang punggung keluarga karena suaminya dipaksa perusahaan negara untuk kerja paksa tanpa bayaran. Saat perusahaan negara itu tak ada pekerjaan, suami perempuan itu diharuskan membayar perusahaan negara itu 20 kali dari gaji bulanannya kendati mereka kelaparan.

Nah, para istrilah yang harus bekerja supaya keluarga bisa hidup. Hidup jadi susah untuk para perempuan. Mulai dari menjahit baju, berdagang barang dari Cina untuk dijual kembali.

Share on Google Plus

About Ant 365

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Post a Comment