Kiper Liverpool Loris Karius diketahui mengalami gegar otak di final Liga Champions. Tapi pengungkapannya yang terjadi belakangan justru bisa jadi bumerang.
Karius menjadi sosok paling disorot di final Liga Champions. Pada laga yang berakhir 3-1 untuk kemenangan Real Madrid tersebut, Karius membuat dua blunder fatal berujung gol.
Namun sekitar lima hari setelah final, Karius menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Massachusetts dan belakangan terungkap bahwa dia mengalami gegar otak di laga tersebut. Di awal babak kedua, benturan dengan Sergio Ramos membuatnya mengalami gangguan termasuk pada penglihatannya.
"Mungkin akan lebih baik bagi dia untuk menyimpan hal ini untuknya sendiri. Apa yang terjadi ya sudah terjadi. Dia bermain, dia tetap ada di lapangan usai benturan itu. Tapi gegar otak adalah hal yang sangat serius," ungkapnya kepada BBC Radio 5 Live.
"Saya cuma berpikir bahwa, saya tak bilang dia membiarkan dirinya terpapar, tapi ini terjadi setelah persoalannya terlanjur ada bukan? Mari kita luruskan ini, dia membuat dua kesalahan besar. Saya bersimpati kepadanya, walau saya pikir dia tak akan pernah melupakan insiden ini."
"Tapi saya sungguh tak melihat ada gunanya muncul dan mengungkapkan soal ini (gegar otak) karena orang-orang tak diragukan lagi akan bilang dia menggunakan hal tersebut sebagai alasan, yang mana mungkin saja benar. Saya rasa isu ini seharusnya disimpan saja," tambah pemilik satu medali juara Premier League bersama Blackburn Rovers ini.
0 comments:
Post a Comment