Mantan pemain NFL itu jadi kontroversi karena pesan politik.
Nike tidak tanggung-tanggung dalam memaksimalkan kontroversi mantan pemain NFL, Colin Kaepernick. Setelah quarterback tersebut membuat geram kelompok konservatif Amerika Serikat karena menolak berdiri ketika lagu kebangsaan diputar sebelum pertandingan pada 2016 lalu, kini iklan Nike yang ia narasikan bakal tayang di laga pembuka musim NFL.
1. Iklan berjudul "Dream Crazy" itu menampilkan Kaepernick dan beberapa atlet lainnya
Nike mengunggah iklan edisi ulang tahun ke-30 dari kampanye Just Do It di YouTube pada Kamis dinihari (6/9). Diberi judul "Dream Crazy," Kaepernick mengisi narasi iklan yang turut dibintangi peraih Grand Slam, Serena Williams, serta bintang NBA, LeBron James. Kaepernick juga mengunggahnya di akun media sosial.
Dikutip dari New York Times, NBC Sports selaku stasiun TV yang menayangkan pertandingan NFL, mengonfirmasi bahwa Nike sudah membeli slot iklan untuk hari Kamis ketika laga pembuka dimulai. Selain NFL, iklan tersebut juga akan tayang ketika US Open serta MLB berlangsung.
2. Tak sedikit yang mempertanyakan strategi bisnis Nike dengan menggandeng Kaepernick
instagram.com/kaepernickKeputusan untuk menjadikan Kaepernick sebagai salah satu wajah yang merepresentasikan kampanye Just Do It dianggap berisiko oleh sejumlah pihak. Pasalnya, hanya berselang beberapa waktu sejak mantan pemain San Francisco 49ers itu mengunggah poster hitam putih dirinya pada Senin lalu (3/9), sejumlah warganet sayap kanan memperlihatkan kegeraman.
Mereka membakar sepatu dan kaos kaki Nike, lalu menggunakan tagar #justburnit yang kemudian menjadi trending topic. Bahkan, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump turut menyerang Nike lewat cuitan dengan menyebut perusahaan itu "secara mutlak sedang dihancurkan oleh kemarahan dan boikot".
Janice Gassam dari Forbes menulis bahwa langkah berani Nike itu sejalan tren saat ini ketika perusahaan-perusahaan besar tak hanya menjual produk, tapi juga mempromosikan pesan-pesan sosial politik tertentu. Menurut riset Edelman, 50 persen konsumen seperti millennials dan generasi Z kini membeli sesuatu berdasarkan apakah keyakinan personal mereka harmonis dengan apa yang direpresentasikan produsennya.
Sementara itu, secara demografi, mayoritas yang membeli produk-produk Nike di Amerika Serikat berusia 35 tahun dan merupakan warga kulit hitam. Mereka diyakini mendukung apa yang disuarakan oleh Kaepernick ketika menolak untuk berdiri saat lagu kebangsaan diputar. Dengan kata lain, Nike kemungkinan sedang memperkuat basis penggemar yang loyal.
3. Kaepernick dianggap memasukkan unsur politik ke pertandingan American football karena memprotes ketidakadilan rasial dengan berlutut satu kaki saat lagu kebangsaan diputar
Business InsiderKaepernick saat ini berstatus sebagai pemain NFL tanpa agen. Pada 2016, Kaepernick mulai menunjukkan aktivisme politiknya ketika pertandingan. Ketika lagu kebangsaan diputar, laki-laki berusia 30 tahun itu tidak berdiri dan ikut menyanyi seperti biasanya.
Ia justru berlutut dengan satu kaki. Kaepernick melakukannya dalam beberapa pertandingan. Di akhir 2016, quarterback asal Milwaukee tersebut meninggalkan San Francisco 49ers dan hingga saat ini tidak ada satu tim NFL pun yang mengontraknya sebagai pemain. Padahal, Kaepernick merupakan salah satu quaterback terbaik di NFL.
Keputusan Kaepernick untuk berlutut bukan tanpa alasan yang krusial. Ia melakukannya sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan rasial serta brutalitas polisi di negaranya. Dalam sebuah konferensi pers usai ia berlutut untuk pertama kalinya, Kaepernick menjelaskan bahwa "ini lebih besar dari sepakbola".
"Aku takkan berdiri untuk menunjukkan kebanggaan dalam sebuah bendera untuk negara yang melakukan kekerasan terhadap warga kulit hitam dan ras lainnya. Bagiku ini lebih besar dari sepakbola, dan aku akan sangat egois jika tidak mempedulikannya. Ada banyak mayat tergeletak di jalan dan orang-orang dibiarkan lolos padahal melakukan pembunuhan."
0 comments:
Post a Comment