AC Milan mengumpulkan poin dan head to head seimbang dengan Olympiakos namun kalah selisih gol.
Gennaro Gattuso mengatakan AC Milan memang pantas
tersingkir dari Europa League di tangan Olympiakos. Dia menyebut timnya
tampak kehilangan gairah untuk bisa lolos ke babak selanjutnya.
Milan sebenarnya hanya membutuhkan satu poin untuk bisa mengamankan tiket lolos ke babak 32 besar. Tetapi sayangnya mereka tersingkir karena kalah 3-1 di Piraeus, dimana gol penalti telat Konstantinos Fortounis memuluskan jalan Olympiakos ke fase gugur.
Cristian Zapata menjadi pemain yang patut kecewa karena mencetak gol bunuh diri membuat Milan tertinggal 2-0, menyusul gol pembuka Pape Abou Cisse. Rossoneri kalah catatan selisih gol dengan tim asal Yunani tersebut.
Tapi kecerobohan Ignazio Abate yang melanggar Vasilis Torosidis memberi peluang bagi Fortounis menyegel kemenangan. Gattuso tak ingin membuat alasan, dia menyalahkan tekad Milan yang dirasa kurang.
“Kami kehilangan permainan,” kata Gattuso kepada Sky Sport Italia.
“Saya marah karena kami bisa lebih kuat dari semua insiden dan lolos ke babak selanjutnya.”
“Kami memiliki permainan di tangan, tetapi ketika menciptakan delapan peluang mencetak gol di stadion seperti ini dan kemudian berantakan saat ada yang salah, Anda layak untuk tersingkir.”
“Kami telah menunjukkan bahwa kami masih belum cukup baik untuk mendapatkan permainan ketika kami memiliki kesempatan.”
“Memang benar, ada beberapa keputusan wasit yang bisa diperdebatkan, tetapi jika Anda menciptakan delapan peluang di atmosfer ini dan kemudian setelah tanda pertama kesulitan Anda mulai membuat kesalahan bodoh, hanya saja kita pulang, karena kita tidak layak untuk melangkah lebih jauh.”
“Kami tidak boleh membiarkan lawan nyaman bermain dan saya pikir pada saat itu kurangnya pengalaman adalah masalah utama bagi kami,” tambahnya.
“Kita harus keluar dengan tekad, dengan semangat membara. Kami melepas permainan, tidak ada alasan dan kami harus mengambil tanggung jawab.”
“Ini adalah suasana yang sulit, tetapi itu tidak boleh menjadi alasan. Kami sering terlihat seperti kami melakukan banyak hal tanpa banyak keyakinan, seolah-olah kami tidak ingin melukai lawan,” tandasnya.
(Sumber: Football Italia)
Milan sebenarnya hanya membutuhkan satu poin untuk bisa mengamankan tiket lolos ke babak 32 besar. Tetapi sayangnya mereka tersingkir karena kalah 3-1 di Piraeus, dimana gol penalti telat Konstantinos Fortounis memuluskan jalan Olympiakos ke fase gugur.
Cristian Zapata menjadi pemain yang patut kecewa karena mencetak gol bunuh diri membuat Milan tertinggal 2-0, menyusul gol pembuka Pape Abou Cisse. Rossoneri kalah catatan selisih gol dengan tim asal Yunani tersebut.
Tapi kecerobohan Ignazio Abate yang melanggar Vasilis Torosidis memberi peluang bagi Fortounis menyegel kemenangan. Gattuso tak ingin membuat alasan, dia menyalahkan tekad Milan yang dirasa kurang.
“Kami kehilangan permainan,” kata Gattuso kepada Sky Sport Italia.
“Saya marah karena kami bisa lebih kuat dari semua insiden dan lolos ke babak selanjutnya.”
“Kami memiliki permainan di tangan, tetapi ketika menciptakan delapan peluang mencetak gol di stadion seperti ini dan kemudian berantakan saat ada yang salah, Anda layak untuk tersingkir.”
“Kami telah menunjukkan bahwa kami masih belum cukup baik untuk mendapatkan permainan ketika kami memiliki kesempatan.”
“Memang benar, ada beberapa keputusan wasit yang bisa diperdebatkan, tetapi jika Anda menciptakan delapan peluang di atmosfer ini dan kemudian setelah tanda pertama kesulitan Anda mulai membuat kesalahan bodoh, hanya saja kita pulang, karena kita tidak layak untuk melangkah lebih jauh.”
Skuat Milan kurang pengalaman
Lanjutnya, Gattuso menyebutkan kurangnya pengalaman di pertandingan besar menjadi alasan lain untuk kegagalan Milan.“Kami tidak boleh membiarkan lawan nyaman bermain dan saya pikir pada saat itu kurangnya pengalaman adalah masalah utama bagi kami,” tambahnya.
“Kita harus keluar dengan tekad, dengan semangat membara. Kami melepas permainan, tidak ada alasan dan kami harus mengambil tanggung jawab.”
“Ini adalah suasana yang sulit, tetapi itu tidak boleh menjadi alasan. Kami sering terlihat seperti kami melakukan banyak hal tanpa banyak keyakinan, seolah-olah kami tidak ingin melukai lawan,” tandasnya.
(Sumber: Football Italia)
0 comments:
Post a Comment