Federasi sepakbola dunia, FIFA, berniat menambah peserta Piala Dunia 2022 dari rencana semula 32 kontestan menjadi 48.
Ketegangan politik tidak akan menghambat FIFA memutuskan apakah akan
menggelar beberapa pertandingan Piala Dunia di luar Qatar. Hal ini
ditegaskan oleh Presiden FIFA pada hari Kamis (13/12/2018).
Presiden FIFA Gianni Infantino memanfaatkan pertemuan negara-negara sepakbola di Qatar untuk mengumpulkan dukungan misinya menambah 16 tim ke turnamen 2022. Langkah tersebut membutuhkan dukungan dari negara-negara kecil kaya di sekitar Qatar untuk menggelar beberapa pertandingan Piala Dunia.
Langkah itu akan rumit mengingat Bahrain, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Mesir memutuskan hubungan dengan Qatar pada tahun 2017. Sengketa politik berimbas pencegahan penerbangan antara Doha dan negara-negara pemboikot.
Qatar memenangkan pemungutan suara pada tahun 2010 dengan 32 tim dan hanya membangun delapan stadion yang disiapkan untuk turnamen dengan 32 kontestan. Sebelumnya, sebuah turnamen 48 tim sudah direncanakan untuk Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Tetapi Infantino ingin mempercepat ekspansi itu dan menambah 16 pertandingan lagi untuk Piala Dunia pertama di Timur Tengah.
“Apakah mungkin untuk melakukan [turnamen 48 tim] di Qatar? Sulit mungkin,” kata Infantino dikutip dari sportskeeda.com (14/12). “Apakah layak beberapa pertandingan dimainkan di negara tetangga? Yah, mungkin ini adalah pilihan, tentu saja.”
“Saya tidak naif tidak tahu menahu, tidak membaca berita dan tidak tahu apa yang sedang terjadi (soal ketegangan politik di Timur Tengah). Tetapi sekarang kita di sepakbola, kita tidak di politik, dan di sepakbola, kadang-kadang mimpi menjadi kenyataan.”
Infantino melakukan perjalanan ke Doha pada bulan Oktober untuk melobi Pangeran Qatar. Ia ingin Qatar mempertimbangkan memberi izin pertandingan dibagikan kepada negara-negara yang merupakan bagian dari boikot ekonomi dan perjalanan dengan negaranya.
“Jika ada sesuatu yang bisa saya lakukan yang bagus untuk sepakbola di seluruh dunia, maka kita harus melihatnya,” kata Infantino saat konferensi pers di Doha sebelum menuju ke Abu Dhabi, Uni Emirates Arab untuk Piala Dunia Antarklub.
“Saya memiliki kesempatan dan saya cukup beruntung dapat melihat itu tanpa harus terikat dengan pertimbangan politik, tetapi melihatnya dari perspektif olahraga murni,” tegasnya.
(Sumber: sportskeeda)
Presiden FIFA Gianni Infantino memanfaatkan pertemuan negara-negara sepakbola di Qatar untuk mengumpulkan dukungan misinya menambah 16 tim ke turnamen 2022. Langkah tersebut membutuhkan dukungan dari negara-negara kecil kaya di sekitar Qatar untuk menggelar beberapa pertandingan Piala Dunia.
Langkah itu akan rumit mengingat Bahrain, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Mesir memutuskan hubungan dengan Qatar pada tahun 2017. Sengketa politik berimbas pencegahan penerbangan antara Doha dan negara-negara pemboikot.
Qatar memenangkan pemungutan suara pada tahun 2010 dengan 32 tim dan hanya membangun delapan stadion yang disiapkan untuk turnamen dengan 32 kontestan. Sebelumnya, sebuah turnamen 48 tim sudah direncanakan untuk Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Tetapi Infantino ingin mempercepat ekspansi itu dan menambah 16 pertandingan lagi untuk Piala Dunia pertama di Timur Tengah.
“Apakah mungkin untuk melakukan [turnamen 48 tim] di Qatar? Sulit mungkin,” kata Infantino dikutip dari sportskeeda.com (14/12). “Apakah layak beberapa pertandingan dimainkan di negara tetangga? Yah, mungkin ini adalah pilihan, tentu saja.”
“Saya tidak naif tidak tahu menahu, tidak membaca berita dan tidak tahu apa yang sedang terjadi (soal ketegangan politik di Timur Tengah). Tetapi sekarang kita di sepakbola, kita tidak di politik, dan di sepakbola, kadang-kadang mimpi menjadi kenyataan.”
Perspektif olahraga bukan politik
Mengingat saat ini terbatas hanya 32 tim bersaing di Piala Dunia sementara ada 211 negara di FIFA, menambahkan lebih banyak slot pada tahun 2022 kemungkinan besar akan disepakati anggota. Pasalnya mereka juga sudah menyetujui penambahan ini untuk tahun 2026.Infantino melakukan perjalanan ke Doha pada bulan Oktober untuk melobi Pangeran Qatar. Ia ingin Qatar mempertimbangkan memberi izin pertandingan dibagikan kepada negara-negara yang merupakan bagian dari boikot ekonomi dan perjalanan dengan negaranya.
“Jika ada sesuatu yang bisa saya lakukan yang bagus untuk sepakbola di seluruh dunia, maka kita harus melihatnya,” kata Infantino saat konferensi pers di Doha sebelum menuju ke Abu Dhabi, Uni Emirates Arab untuk Piala Dunia Antarklub.
“Saya memiliki kesempatan dan saya cukup beruntung dapat melihat itu tanpa harus terikat dengan pertimbangan politik, tetapi melihatnya dari perspektif olahraga murni,” tegasnya.
(Sumber: sportskeeda)
0 comments:
Post a Comment